FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETRAMPILAN PETUGAS LABORATORIUM DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS PENYAKIT TB MELALUI HASIL CROSS CHECK PADA PUSKESMAS
Abstract
Kata kunci : Penegakan diagnosis penyakit TB, cross check
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Afrimelda dan Ekowati. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Case Detection Rate Program Tuberkulosis Paru Puskesmas Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2009. Jurnal Kesehatan Bina Husada. Diakses pada www.amarmuntaha.com/wp-content/ uploads/ 2012/ 02/ Afrimelda.pdf tanggal 08 Juni 2014.
Awusi, dkk. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Penderita TB Paru di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Diakses pada jurnal. pdii. lipi. go. id/ admin/ jurnal/ 252095968.pdf tanggal 10 Ju;i 2014.
Depkes RI., 2011. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 2007a. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2007b. Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis (Panduan Bagi Petugas Laboratorium). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hasibunan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Dinkes Provinsi Maluku., 2013. Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB. Ambon
Dinkes Kota Ambon, 2014. Profil Data Kesehatan Kota Ambon Tahun 2014. Ambon
Dinkes Kota Ambon, 2014. Rekapitulasi Formulir TB.12 Kota Ambon. Ambon
Ditjen PP dan PL., 2012. . Petunjuk Teknis Tatalaksana Klinis KO-Infeksi TB-HIV. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Gerdunas TBC. 2005. Pemeriksaan Mikroskopik Dahak dan Cross Check Sediaan BTA. Jakarta: Gerdunas TBC.
Hasibunan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Kepmenkes. 2009. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/V/2009. Diakses pada tanggal 13 Juni 2014.
Kemenkes RI., 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kelly dkk., 2009. Pengenalan, Pencegahan, dan Penyembuhan Penyakit-Penyakit yang Disebabkan Oleh Bakteri dan Virus. Yogyakarta: PALMALL
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Jejaring dan Pemantapan Mutu Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Kurnia., 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Di Posyandu Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang Kota Tangerang. Skripsi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllah Jakarta. Diterbitkan.
Maryun, Yayun. 2007. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas Program TB Paru Terhadap Cakupan Penemuan Kasus Baru BTA (+) di Kota Tasikmalaya Tahun 2006. Tesis Universitas Diponegoro.
Meirtha YS. 2012. Pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan Petugas Laboratorium Terhadap Error Rate Dalam Penegakan Diagnose TB Paru di Puskesmas Kota Medan.Thesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Noor, 2002 dalam Afnal 2006., Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Program Tb Paru Melalui Strategi Dots Di Wilayah Kerja Puskesmas Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Tahun 2007. Skripsi Pada FKM UNHAS Makasar: Tidak diterbitkan
Noor., 2008. Epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo., 2007. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan seni).Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Perdana., 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Skirpsi pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Pembanguna Nasional Veteran Jakarta: Diterbitkan.
Pratiwi, dkk. 2012. Kinerja Petugas Puskesmasdalam Penemuan Penderita TB Paru di Puskesmas Kabupaten Wajo. Jurnal Kesehatan Bina Husada, Diakses pada tanggal 1 Agustus 2014
Putri, AG. 2010. Hubungan Karakteristik Petugas dan Sarana Laboratorium dengan Hasil Pemeriksaan Dahak Tuberkulosis di Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM) Kabupaten Jember Tahun 2009. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Putri, RN. 2012. Analisis Keterampilan Petugas Laboratorium Puskesmas dan Rumah Sakit dalam Pembuatan Sediaan Dahak Pemeriksaan BTA Mikroskopis di Kabupaten Wonosobo Tahun 2012. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sastrohadiwiryo, S. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
WHO, 2009 dalam Ditjen PP dan PL., 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
WHO Global Tuberculosis Control., 2010. Global Tuberculosis Control A SHORT UPDATE TO THE 2009 REPORT. Switzerland: WHO.
Widoyono., 2008. Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya). Jakarta: Erlangga Medical Series
WHO, 2003 dalam Ditjen PP dan PL., 2012. Petunjuk Teknis Tatalaksana Klinis KO-Infeksi TB-HIV. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Zaidar, R.M. 2013. Determinan Eror Rate Puskesmas Rujukan Mikroskopis dan Puskesmas Pelaksana Mandiri di Kabupaten Jember. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember : tidak diterbitkan.
Zulkoni., 2011. Parasitologi untuk Keperawatan, Kesehatan masyarakat dan Teknik Lingkungan. Yogyakarta: Nuha Medika
DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v1i2.31
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.