PEMANFAATAN EKSTRAK KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANII) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI UNTUK NYAMUK AEDES AEGYPTI

La Basri

Abstract


Pada daerah tropis dan subtropis, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)adalah penyakit endemik yang muncul sepanjang tahun, terutama saat musim hujan ketika kondisi optimal untuk nyamuk berkembangbiak. Biasanya sejumlah besar orang akan terinfeksi dalam waktu yang singkat (wabah) (Kemenkes RI, 2016). Pengendalian vektor yang paling efektif adalah dengan pemberantasan larva. Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan larva Aedes aegypti, yaitu temephos (organophospat). Terkait kondisi ini memunculkan penelitian baru dalam pengendalian vektor yang lebih aman, sederhana dan ramah lingkungan yaitu pengendalian dengan menggunakan larvasida alami yang berbahan dasar dari tumbuhan. Larvasida temephos dapat masuk ke rantai makanan dan terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup (Tiwary, et al., 2007). Mengetahui efektifitas ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) sebagai larvasida alami untuk Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu, untuk mengetahui jumlah mortalitas larva Aedes aegypti (LC50 dan LC90) setelah diberi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) dalam berbagai konsentrasi. Konsentrasi ekstarak kayu manis (Cinnamomum burmanii) yang efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti ialah 0.20% pada pengulangan kedua dengan jumlah kematian 22 ekor (88%).
Kata kunci: Ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii), Larvasida alami, Aedes aegypti



DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i4.297

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.