HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN RISIKO DEPRESI PADA REMAJA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI RS. BHAYANGKARA AMBON TAHUN 2015
Abstract
Abstrak
Data kekerasan seksual di Indonesia pada priode tahun 2011 sampai dengan 2012 yang di peroleh dari, Komisi Nasio nal Perempuan tercatat pada 2011, ada 119.107 kasus kekerasan yang ditangani oleh lembaga pelayanan komite aksi perempuan. Pada 2012, angka itu naik hingga dua kali lipat menjadi 216.156 kasus (Metro tempo, 2013). Tujuan Penelitian: Dapat mengetahui adanya hubungan pengetahuan orang tua dengan perawatan anak pasca kekerasan seksual. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional yaitu mengukur variabel-variabel penelitian hanya sekali atau sesaat, Dengan Mewawancarai 16 Pasien dan keluarga pasien yang mengalami kekerasan seksual, pengambilan sampel di lakukan secara accidental sampling. kemudian data disajikan dalam bentuk tabel deskriptif. Hasil Penelitian: Hasil analisa hubungan peran informal dengan risiko depresi remaja korban kekerasan seksual di RS Bhayangkara, teridentifikasi bahwa dari 17 responden dengan peran informal keluarga baik, ada sebanyak 12 (40%) responden yang memiliki risiko berat terkena depresi, Hasil uji statistic diperoleh nilai ρ= 0.03 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara peran informal keluarga dengan risiko depresi pada remaja korban kekerasan seksual di RS Bhayangkara Ambon. Kesimpulan: Terdapatnya hubungan peran keluarga remaja kekerasan seksual terhadap penanganan resiko depresi di Rs Bhayangkara. Daftar Pustaka: 21 Perpustakaan ( 2002-2015 ) Kata Kunci : Peran keluarga, kekerasan seksual, penanganan resiko depresi
Data kekerasan seksual di Indonesia pada priode tahun 2011 sampai dengan 2012 yang di peroleh dari, Komisi Nasio nal Perempuan tercatat pada 2011, ada 119.107 kasus kekerasan yang ditangani oleh lembaga pelayanan komite aksi perempuan. Pada 2012, angka itu naik hingga dua kali lipat menjadi 216.156 kasus (Metro tempo, 2013). Tujuan Penelitian: Dapat mengetahui adanya hubungan pengetahuan orang tua dengan perawatan anak pasca kekerasan seksual. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional yaitu mengukur variabel-variabel penelitian hanya sekali atau sesaat, Dengan Mewawancarai 16 Pasien dan keluarga pasien yang mengalami kekerasan seksual, pengambilan sampel di lakukan secara accidental sampling. kemudian data disajikan dalam bentuk tabel deskriptif. Hasil Penelitian: Hasil analisa hubungan peran informal dengan risiko depresi remaja korban kekerasan seksual di RS Bhayangkara, teridentifikasi bahwa dari 17 responden dengan peran informal keluarga baik, ada sebanyak 12 (40%) responden yang memiliki risiko berat terkena depresi, Hasil uji statistic diperoleh nilai ρ= 0.03 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara peran informal keluarga dengan risiko depresi pada remaja korban kekerasan seksual di RS Bhayangkara Ambon. Kesimpulan: Terdapatnya hubungan peran keluarga remaja kekerasan seksual terhadap penanganan resiko depresi di Rs Bhayangkara. Daftar Pustaka: 21 Perpustakaan ( 2002-2015 ) Kata Kunci : Peran keluarga, kekerasan seksual, penanganan resiko depresi
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i3.289
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.