EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SENAM HIPERTENSI TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH DAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KECAMATAN NUSANIWE AMBON

Dene Fries Sumah

Abstract


Hipertensi menjadi permasalahan utama bidang kesehatan. Hipertensi merupakan penyakit kronis yang jika tidak dikelola dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Hipertensi membutuhkan penanganan yang komprehensif dalam mengontrol tekanan darah, baik itu secara farmakologis dan non-farmakologis. Terdapat banyak cara penanganan non-farmakologis untuk meningkatkan pengetahuan dan menurunkan tekanan darah yaitu salah satunya adalah dengan pendidikan kesehatan dan senam hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dan senam hipertensi terhadap tekanan darah dan pengetahuan pasien hipertensi. Penelitian menggunakan desain quasi eksperiment pre and post test control group design, teknik pengambilan sampel simple random sampling yang melibatkan 103 responden terbagi menjadi 2 kelompok, 77 responden pada kelompok intervensi dan 26 responden pada kelompok kontrol. Hasil penelitian mayoritas responden laki-laki (66%), berusia 56-65 tahun (84,5%), dengan tingkat pendidikan dasar (60%), diet rendah garam III (66%), perokok ringan (58,3%), peminum alkohol menengah jenis sopi (54%). Hasil uji statistik non-parametrik Wilcoxon didapatkan ada perbedaan signifikan sebelum dengan sesudah intervensi selama empat minggu terhadap pengetahuan, TD sistolik, dan TD diastolik dengan p=0.000. Hasil uji regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa intervensi pendidikan kesehatan dan senam hipertensi memberikan pengaruh signifikan terhadap TD sistolik (p=0.003), sedangkan TD diastolik (p= 0.024). Nilai Pseudo R Square membuktikan bahwa pendidikan kesehatan dan senam hipertensi memberikan kontribusi terhadap TD diastolik sebesar 78,4%, sedangkan kontribusi terhadap TD sistolik sebesar 75%. Nilai odds ratio menunjukkan responden yang mendapatkan pendidikan kesehatan dan senam hipertensi berpeluang mengalami penurunan TD sistolik sebesar 0.53 sedangkan TD diastolik mengalami penurunan sebesar 1.8, dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini merekomendasikan perlunya latihan senam hipertensi untuk mengontrol tekanan darah pasien hipertensi. Puskesmas disarankan untuk mengembangkan senam hipertensi serta promosi kesehatan sebagai bagian dari praktik mandiri keperawatan dengan membentuk peer group atau klub senam hipertensi yang dikoordinir oleh pihak Puskesmas atau penanggung jawab program.
Kata kunci: Pendidikan kesehatan, Senam hipertensi, Tekanan darah



DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v4i2.322

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.