Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di pasar Mardika kota Ambon

Rahwan Ahmad

Abstract


Latar belakang. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti tifus, kolera, disentri, atau TBC, mudah tersebar melalui bahan makanan.(Winarno, 2004). Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli adalah bakteri yang terdapat secara normal dalam alat pencernaan manusia dan hewan. Escherichia coli yang terdapat pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit seperti kolera, disentri, diare dan berbagai penyakit saluran pencernaan yang lain (Nurwantoro dkk, 1997).
Tujuan. untuk mengetahui ada tidaknya Eschericia coli pada Pentolan Bakso Gerobak Yang Dijual Di Pasar Mardika Kota Ambon.
Metode. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan dilakukan analisa pada 15 sampel Pentolan Bakso Gerobak Yang Dijual Di Pasar Mardika Ambon. Sampel dianalisa dengan Media biakan LB, BGLB dan L-MBA. penentuan hasil didasari dengan munculnya perubahan yang terjadi pada media biakan LB, BGLB dan L-MBA.
Hasil. Didapati 12 sampel pentolan bakso gerobak dari 15 yang diperiksa positif mengandung bakteri Escherichia coli.
Kesimpulan. Terdapat bakteri Escherichia coli pada pentolan bakso gerobak yang dijual di Pasar Mardika Ambon.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu, 2008, Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 6 Desember

BPOM, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Badan POM RI. (2011). Kepatuhan Pasien faktor penting dalam keberhasilan terapi. Jakarta: Badan POM Republik Indonesia.

Carter GR, Wise DJ. 2004. Veterinary Bacteriology and Micology. USA:Iowa State Press. Lowa

Elvira Syamsir. 2003. http://ilmupangan.com.Diakses tanggal 1 Maret 2010

Dwidjoseputro. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta: Erlangga. Dwidjoseputro. (1998). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan. Halaman38,77.

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral 2004, Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku. 2012. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tahun 2012.

Jawetz, Melnick, Dan Adelbeng, 2007, Mikrobiologi Kedokteran, Buku 1, Salemba Medika, Surabaya.

fardiaz, D dan Fardiaz, S. 2004. Keamanan Pangan dan Pengawasannya. Didalam: Efrina Ginting. Persepsi Ibu tentang Label Makanan Kemasan

Feliatra. 2002. Sebaran Bakteri (Escherichia coli) di Perairan Muara Sungai Bantan Tengah Bengkalis Riau, Laboratorium Mikrobiologi Laut, Faperika. Universitas Riau.

imam. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bacteri Klinik. Yogyakarta : Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta.

Keller, Kevin Lane. 1998. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice-Hall, Inc

Kusnoputranto. 2009. Sanitasi Makanan Jajanan Anak Sekolah Memprihatinkan. http://www.bpom.com. (access: 12 April 2002).

Kementrian Kesehatan RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.Situasi Diare di Indonesia. 2011.Available from:http://www.depkes.go.id/downloads/BuLetin %20Diare_Final(1).pdf

Moffat, A.C., 1986, Clarke’s Isolation and Identification of Drugs. Edisi 2. London. The Pharmaceutical Press. Hal. 420-421, 457-458, 849, 932-933.Ngadiwaluyo dan Suharjito, 2003.

Mudjajanto. (2005). Keamanan Makanan Jajanan Tradisional. Dalam http://www.gizinet.com.

NSW. 2003. What is methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) ?. NSW Multicultural Health Communication Serve. http://mhcs.health nsw.gov.au. Diakses tgl 19 Februari 2012.

Purwanto., Dkk.(1997). Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Rosda Jayaputra

Pramono, Y.B., Nurwantoro dan N.Y. Rahayu. 2001. Karakteristik Petis Daging Penambahan Bakteri Asam Laktat.Prosiding.Universitas Diponegoro.Semarang.

Quinn, et al. 2002. Veterinary Microbiology and Microbial Disease. Blackwell Publishing Company. USA

SNI 7388. (2009). Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

SNI 01-2332.1. (2006). Tahap-Tahap Pengujian Escherichia coli. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

Wiranto Sutejo. 2004. “Strategi dan Model Pembelajaran di Sekolah”. Yogyakarta: SBF UNY

WHO. Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Palupi Widyastuti S, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006. h 2-3

Wibawa, at el., 2014 Deteksi Bakteri Escherichia Coli Pada Bakso Yang Diproduksi Di Desa Mas Ubud Dengan Metode Most Probable Number (MPN). Chemistry Laboratory Desember Vol.1 No.2.

Wibowo.(2006). Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan.Bandung: Alfabeta.

Widyaningsih, T.W. dan Murtini, E.S. 2006. Alternatif pengganti formalin pada produk pangan.Surabaya : Trubus Agirasana




DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v2i1.58

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.