KEMAMPUAN REMAJA MENGGUNAKAN STRATEGI KOPING DALAM LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

Sinthia Rosanti Maelissa, Agus Setiawan, Widyatuti Widyatuti

Abstract


Lingkungan remaja saat ini semakin menawarkan banyak pilihan. Gaya berpacaran yang membuka peluang untuk terjadinya perilaku seksual pranikah dikalangan remaja seakan menjadi tawaran yang menarik terlebih untuk remaja yang tinggal di kost. Tinggal di kost tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan pemilik kost membuat remaja bebas melakukan perilaku seksual pranikah dengan pacar di kost, sehingga menjadikan kost-kostan sebagai lingkungan yang berisiko bagi remaja lainnya. Remaja yang memilih untuk tidak terpengaruh memiliki strategi koping untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang berisiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang strategi koping yang digunakan remaja ketika tinggal dalam lingkungan berisiko. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu lingkungan tempat tinggal remaja berisiko terjadi perilaku seksual pranikah dikarenakan tinggal di kost tanpa pengawasan, aturan kost tidak terkontrol dan sikap masyarakat yang kurang peduli namun remaja mampu menggunakan strategi koping dengan membuat batasan pacaran, memiliki prinsip, menolak ajakan teman dan melakukan kegiatan diwaktu luang. Kemampuan partisipan menggunakan strategi koping didukung oleh keluarga yang selalu melakukan pengontrolan, memberi nasehat dan menekankan pada aturan yang menjadi norma bagi partisipan. Hasil penelitian merekomendasikan perawat komunitas dapat meningkatkan koping remaja melalui program-program kesehatan remaja di masyarakat, salah satunya layanan UKS di sekolah dan PKPR untuk remaja yang tinggal di kost.

Kata kunci: Remaja, Strategi koping, Perilaku seksual pranikah

Full Text:

PDF

References


Astuti Budi. (2009). Model Bimbingan dan Konseling Perkembangan untuk meningkatkan Kematangan Emosi Remaja. Diunduh dari http://jurnal.upi.edu (akses tanggal 15 Maret 2017)

Prior, Seamus. (2012). “Young People’s Process of Engagement in School Counselling.” Counselling and Psychotherapy Research 12(3): 233–40.http://remote-lib.ui.ac.id

Suryoputro, Antono, Nicholas J. Ford, and Zahroh Shaluhiyah. (2006). “Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di jawa tengah: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi..” Mkara, Kesehatan 10(1): 29–40.

Kozier E. B., Erb G. L., et.al (2013). Fundamental of Nursing: Concept and Practice. California: Addison-Wesley

Sarwono Sarlito. W. (2016). Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers

Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto

Arde Lanova Dwi. (2013) Sumber Informasi dan Perilaku Seksual Remaja Indonesia Tahun 2007 dan 2012 (Analisis Data SKRRI 2007 dan 2012). Tesis. Universitas Indonesia

Rimawati Nanda. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Berisiko Remaja Di Tiga Sekolah Menengah Atas Negeri Kelas X Dan XI Di Kota Bengkulu.Tesis. Universitas Indonesia.

Sova Arviyah. (2012).Tahap Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa Kost Naskah Publikasi. Skripisi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Susanti Theresia Dewi. (2008). Perbedaan perilaku seksual remaja dalam berpacaran di kos antara remaja yang kosdengan induk semang dan remaja yang kos tanpa induk semang. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

BKKBN. (2014). Survei indokator kinerja rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) program kependudukan dan keluarga berencana tahun 2014. Jakarta: BKKBN Puslitbang KB dan KS

BPS. (2015a). Kemajuan Yang Tertunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak Di Indonesia. tersedia https://www.unicef.org/indonesia (akses tanggal 25 Februari 2017)

BPS. (2016).Kota Ambon Dalam Angka. Tersedia di https://ambonkota.bps.go.id(akses tanggal 02 Februari 2017)

Centers for Desease Control and Prevention. (2016). Reproduktive Health :tersedia di https://www.cdc.gov/reproductivehealth/index.html (akses tanggal 12 April 2017)

Depkes RI. (2013).Profil Kesehatan Maluku tahun 2012. Tersedia di http://www.depkes.go.id(Akses tanggal 02 Februari 2017)

Depkes RI. (2015).Profil Kesehatan Maluku tahun 2014. Tersedia di http://www.depkes.go.id(Akses tanggal 02 Februari 2017)

Kemenkes RI. (2014). Infodatin Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Kemenkes RI

Morbidity and Mortality Weekly Report. (2016) Youth Risk Behavior Surveilance United State 2015. Tersedia di https://www.cdc.gov (akses tanggal 10 Februari 2017)

UU. RI. No.35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Tersedia di http://www.kpai.go.id (akses tanggal 23 Maret 2017)

WHO. (2012). Maternal, Newborn, Child, and Adolescent health: Adolescent Development.




DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i1.241

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.